Emotional branding merupakan strategi yang memanfaatkan emosi untuk membangun hubungan antara konsumen dan brand, menciptakan loyalitas, dan mendukung keputusan pembelian. Emotional branding dengan mengangkat isu-isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat akan memudahkan untuk mendapatkan perhatian dan empati dari audience.
Pendekatan ini bertujuan untuk melampaui transaksi bisnis tradisional dan membangun koneksi emosi yang mendalam dengan audiens, sehingga brand kamu dapat menjadi bagian dari identitas dan pengalaman hidup konsumen.
Dilansir cnnindonesia.com, ada 74% konsumen cenderung memilih brand yang memiliki kepedulian sosial. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Deloitte yang menunjukkan sebanyak 29% konsumen Indonesia memiliki rasa empati yang lebih tinggi sehingga memilih produk-produk dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap isu sosial. Kira-kira apa sih pentingnya Emotional Branding ini untuk brand kamu? Yuk simak poin di bawah ini!:
- Membangun Kepercayaan
Konsumen zaman sekarang lebih cenderung untuk mempercayai dan mendukung brand yang menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial yang relevan. Dengan memahami dan menanggapi isu sosial, sebuah brand bisa memperlihatkan bahwa mereka bukan hanya tentang profit, tapi juga tentang membuat perbedaan positif.
- Mendorong Keputusan Pembelian
Banyak keputusan pembelian, baik besar maupun kecil, didorong oleh emosi. Orang sering membeli berdasarkan apa yang mereka rasakan, bukan apa yang mereka pikirkan. Dengan menargetkan emosi yang tepat, kamu dapat meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis.
- Diferensiasi Brand
Di pasar yang sangat kompetitif, emosi dapat menjadi faktor yang membedakan brand kamu dari yang lain. Orang mungkin lupa apa yang kamu katakan atau lakukan, tapi mereka tidak akan lupa bagaimana perasaan mereka tentang brand-mu. Emotional branding dapat membuat brand kamu lebih menonjol dan berkesan.
- Loyalitas Konsumen
Ketika konsumen merasa bahwa brand memiliki nilai yang sejalan dengan mereka, mereka cenderung menjadi lebih loyal. Ini karena mereka tidak hanya membeli produk atau layanan, tapi juga mendukung apa yang mereka percayai melalui brand tersebut.
- Meningkatkan Persepsi Nilai
Emotional branding dapat meningkatkan persepsi nilai produk atau layanan. Ketika konsumen merasa terhubung emosional, mereka sering bersedia membayar lebih karena percaya bahwa mereka mendapatkan lebih dari sekedar produk atau layanan; mereka mendapatkan pengalaman atau memenuhi kebutuhan emosional.
- Memperkuat Identitas Brand
Menggunakan emosi dalam branding memungkinkan brand untuk mengkomunikasikan identitasnya secara lebih efektif. Ini bukan hanya tentang logo atau slogan; ini tentang cerita, nilai, dan misi brand yang resonan secara emosional dengan audiens.
Pada intinya, emotional branding bukan hanya tentang memanipulasi perasaan untuk mendorong penjualan. Ini tentang menciptakan pengalaman yang otentik, berarti, dan berkesan yang memperkuat hubungan antara konsumen dan brand. Dalam dunia yang semakin tidak impersonal, kemampuan untuk terhubung dengan konsumen pada level emosional adalah apa yang benar-benar dapat membedakan brand kamu dari yang lain.